Kamis, 23 Juni 2011

Merawat dan Memelihara Lampu Outdoor

LAMPU-LAMPU yang dipasang di luar rumah (outdoor) sering kali terabaikan. Padahal, elemen eksterior ini butuh perawatan dan pemeliharaan yang tepat.

Sesuai namanya, lampu outdoor memang didesain khusus untuk diletakkan di luar rumah. Dari segi bentuk memang tak jauh berbeda, namun lampu outdoor punya daya tahan yang lebih kuat dibandingkan lampu indoor.

"Karena lampu outdoor diletakkan di luar rumah yang notabene sering kontak langsung dengan panas, dingin, basah, dan kering, daya tahannya sudah didesain untuk tangguh terhadap cuaca," ujar arsitek dari Yogyakarta, Rena Elandra. Menurut wanita yang suka bercanda ini, dari segi fisik lampu indoor dengan outdoor biasanya ada perbedaan. Lampu outdoor dibuat dengan kerapatan yang baik pada tiap celahnya yang ditujukan agar tidak terkena air hujan.

"Kalaupun ada yang model terbuka, biasanya baik lampu maupun bagian kelistrikan tertutup sealent," tukasnya. Contohnya model lampu gantung dengan desain cangkang kerang yang sering dipasang di-entrance bagian fasad. Lampu ini terlihat sangat rentan menampung air. Namun, bagian dasarnya sudah didesain agar tahan terhadap air.

"Model lampu terbuka seperti ini juga biasanya gampang dibersihkan karena akibat seringnya kena debu dan air, tidak jarang cangkang lampu cepat kotor, sehingga mudah dibersihkan tanpa harus membongkar lampu," terangnya panjang lebar.

Lampu taman yang termasuk kategori lampu outdoor, desainnya sudah disesuaikan dengan tempat yang tentunya di taman, seperti cat, material, dan desain yang tahan terhadap cuaca.

Namun, sebagai pengingat, tidak menutup kemungkinan juga kalau lampu indoor dipasang di outdoor atau sebaliknya, lampu outdoor dipasang di indoor. Karena pada dasarnya yang lebih menentukan positioning-nya adalah desain.

"Meletakkan lampu outdoor yang desainnya cocok di dalam rumah itu sah-sah saja, yang penting jangan sampai jadi aneh, misalnya standing lamp yang biasa di tengah taman, tapi ditaruh di pojok rumah," tukasnya sambil tertawa lebar. Intinya kembali ke kekuatan artistik dan padu padan yang tepat.

Nah, setelah Anda paham perbedaan lampu indoor dengan outdoor, kini kita akan membicarakan satu per satu trik dan tipsnya dalam merawat maupun tata letaknya. Merawat lampu outdoor (termasuk di dalamnya lampu taman) tidak sulit, harus dirawat secara berkala, yakni dengan membersihkan cangkangnya.

"Misalnya lampu taman gaya klasik, biasanya kan desainnya meliuk-liuk, ini sering menyimpan debu dan jika kualitas catnya tidak bagus akan mudah berkarat di bagian sela-sela yang menyimpan air,".

Untuk buka-tutup lampu yang jadi akses pemasangan bohlam, bersihkan bagian dalamnya dari debu yang terkumpul. "Sering kali debu yang mengendap, terkena air hujan jadi menimbulkan bercak-bercak hitam, memang tak sulit membersihkannya, cuma perlu dilap, tapi kalau dibiarkan akan mengurangi pencahayaan dan lampu jadi terlihat kusam,"

Bagian cangkang yang luar, bersihkan secara berkala. Apalagi musim hujan seperti sekarang-sekarang ini, usahakan dua minggu sekali. Kalau jarang hujan, paling tidak sebulan sekali dibersihkan. Bagian yang bermaterialkan besi, berikan lapisan antikarat. "Bisa juga sebelum dipasang dicat menggunakan cat minyak, biasanya lebih kuat terhadap air dan panas,".

Kalaupun sudah mulai berkarat, sebaiknya dicat ulang. Sebelum mulai mengecat, buka bohlam lampu dan bagian yang terbuat dari kaca. Jika bagian kaca dibuat permanen, jangan kehilangan akal, gunakan penutup dari kertas koran, berikan selotip di bagian perbatasan kaca dengan besi (bagian yang ingin dicat).

Jika material lampu terbuat dari besi krom,tidak ada cara mudah yang bisa Anda lakukan. Satu-satunya jalan ialah mengkrom ulang, kalaupun Anda berencana untuk mengubah tampilannya dengan bahan cat, itu akan siasia. "Lapisan krom tidak bisa dicat, sebentar saja pasti sudah mengelupas, apalagi kalau kena udara luar, sebaiknya jangan deh,".

Nah, sedikit trik dan tips tadi semoga bisa jadi tambahan pengetahuan Anda. Selamat berkarya

Merawat AC Secara Berkala

Karena dipergunakan terus-menerus, terutama di kota-kota besar agar tetap beroperasi optimal unit AC juga memerlukan perawatan. Yang paling gampang dalam merawat AC adalah menyerahkannya ke teknisi profesional.

Yang menjadi pertanyaan kapan AC harus dibawa ke bengkel khusus pengatur udara? Untuk mengetahuinya perlu anda simak gejala-gejala malfungsi yang wajib diperhatikan. Diantaranya :

1. Bau Busuk

Bau busuk yang keluar begitu AC dinyalakan terjadi akibat adanya bakteri, micro-organisme, jamur yang menumpuk di sekitar kisi-kisi AC, terutama kisi-kisi di dashboard. Untuk menghilangkan bau mengganggu itu, bersihkan dengan anti-bacterial treatments. Cairan ini bisa didapatkan dengan mudah di toko aksesoris mobil. Ketika jamur sudah bersih, udara yang disemprotkan AC akan segar lagi.


2.Kurang Dingin

Bila AC kurang dingin, tiba waktunya masuk bengkel. Menurunnya daya kerja AC bisa disebabkan adanya kebocoran atau refrigerant sudah waktunya diganti/ditambah. Untuk memperbaiki hal ini lebih baik dilakukan teknisi bengkel AC.


3. Hidupkan Terus Menerus

Sistem AC yang hidup terus sepanjang tahun justru lebih sehat. AC jalan mendorong refrigerant terus bersirkulasi. Refrigerant yang dipakai mengandung pelumas yang melumasi seluruh sistem dan mencegah kebocoran. Yang paling penting pelumas pada refrigerant melumasi dan merawat kompresor. Juga menjaga seal dan pipa tetap lembab, sehingga terjaga dari resiko retak karena kering yang bisa berujung pada kebocoran sistem.


4. Jangan Remehkan Bunyi Aneh

Jika muncul suara-suara aneh, tidak biasa dari AC yang sebelumnya tidak ada, sangat disarankan untuk sesegara mungkin mendatangi bengkel AC untuk diperiksa. Ada suara-suara yang merupakan gejala awal/indikasi kerusakan kompresor.

Kompresor adalah bagian paling mahal dari sistem AC. Bila bearing pada kompresor pecah/rusak, berarti komponen-komponen lain terkontaminasi partikel logam itu. Sistem harus dikuras plus penggantian kompresor dan komponen lain. Ini sangat mahal.


5. Normal, Ada Tetesan Air

Bila ada tetesan air di bawah mobil, jangan terkejut karena itu normal-normal saja. Itu berasal dari evaporator. Evaporator memiliki pipa yang memungkinkan evaporator mengalirkan air keluar mobil. Kadang-kadang pipa ini tersumbat atau patah sehingga evaporator tidak bisa mengalirkan air ke luar mobil dan malah ke dalam kabin. Problem ini bisa diatasi dengan murah.


6. Perawatan Berkala

Seperti sistem lain di mobil, AC juga perlu di periksa secara berkala. Kompresor perlu pelumas, filter perlu dibersihkan dari kotoran dan kelembaban. Bila filter kotor, kinerja sistem terganggu dan bisa membuat sistem tidak bekerja sama sekali.

Gas refrigerant pada umumnya diganti empat tahun setelah mobil dibuat lalu dua hingga tiga tahun sekali setelah itu. Perawatan berkala sistem AC mobil anda akan menjaga kompresor bekerja sempurna demikian juga komponen-komponen vital lainnya. Perawatan berkala merupakan investasi jangka panjang sekaligus menjamin anda tetap nyaman di hari yang terik.

Cara kerja sistem AC ruangan

Bagaimana cara kerja sistem AC sehingga mampu memberikan efek pendingin dalam ruangan Anda? AC alias Air Conditioner alias Pengkondision Udara merupakan seperangkat alat yang mampu mengkondisikan ruangan yang kita inginkan, terutama mengkondisikan ruangan menjadi lebih rendah suhunya dibanding suhu lingkungan sekitarnya. Seperangkat alat tersebut diantaranya kompresor, kondensor, orifice tube, evaporator, katup ekspansi, dan evaporator dengan penjelasan sebagai berikut :

Kompresor :
Kompresor adalah power unit dari sistem sebuah AC. Ketika AC dijalankan, kompresor mengubah fluida kerja/refrigent berupa gas dari yang bertekanan rendah menjadi gas yang bertekanan tinggi. Gas bertekanan tinggi kemudian diteruskan menuju kondensor.

Kondensor :
Kondensor adalah sebuah alat yang digunakan untuk mengubah/mendinginkan gas yang bertekanan tinggi berubah menjadi cairan yang bertekanan tinggi. Cairan lalu dialirkan ke orifice tube.

Orifice Tube :
di mana cairan bertekanan tinggi diturunkan tekanan dan suhunya menjadi cairan dingin bertekanan rendah. Dalam beberapa sistem, selain memasang sebuah orifice tube, dipasang juga katup ekspansi.

Katup ekspansi :
Katup ekspansi, merupakan komponen terpenting dari sistem. Ini dirancang untuk mengontrol aliran cairan pendingin melalui katup orifice yang merubah wujud cairan menjadi uap ketika zat pendingin meninggalkan katup pemuaian dan memasuki evaporator/pendingin

Evaporator/pendingin :
refrigent menyerap panas dalam ruangan melalui kumparan pendingin dan kipas evaporator meniupkan udara dingin ke dalam ruangan. Refrigent dalam evaporator mulai berubah kembali menjadi uap bertekanan rendah, tapi masih mengandung sedikit cairan. Campuran refrigent kemudian masuk ke akumulator / pengering. Ini juga dapat berlaku seperti mulut/orifice kedua bagi cairan yang berubah menjadi uap bertekanan rendah yang murni, sebelum melalui kompresor untuk memperoleh tekanan dan beredar dalam sistem lagi. Biasanya, evaporator dipasangi silikon yang berfungsi untuk menyerap kelembapan dari refrigent.

Jadi, cara kerja sistem AC dapat diuraikan sebagai berkut :

Kompresor yang ada pada sistem pendingin dipergunakan sebagai alat untuk memampatkan fluida kerja (refrigent), jadi refrigent yang masuk ke dalam kompresor dialirkan ke condenser yang kemudian dimampatkan di kondenser.

Di bagian kondenser ini refrigent yang dimampatkan akan berubah fase dari refrigent fase uap menjadi refrigent fase cair, maka refrigent mengeluarkan kalor yaitu kalor penguapan yang terkandung di dalam refrigent. Adapun besarnya kalor yang dilepaskan oleh kondenser adalah jumlahan dari energi kompresor yang diperlukan dan energi kalor yang diambil evaparator dari substansi yang akan didinginkan.

Pada kondensor tekanan refrigent yang berada dalam pipa-pipa kondenser relatif jauh lebih tinggi dibandingkan dengan tekanan refrigent yang berada pada pipi-pipa evaporator.


Setelah refrigent lewat kondenser dan melepaskan kalor penguapan dari fase uap ke fase cair maka refrigent dilewatkan melalui katup ekspansi, pada katup ekspansi ini refrigent tekanannya diturunkan sehingga refrigent berubah kondisi dari fase cair ke fase uap yang kemudian dialirkan ke evaporator, di dalam evaporator ini refrigent akan berubah keadaannya dari fase cair ke fase uap, perubahan fase ini disebabkan karena tekanan refrigent dibuat sedemikian
rupa sehingga refrigent setelah melewati katup ekspansi dan melalui evaporator tekanannya menjadi sangat turun.

Hal ini secara praktis dapat dilakukan dengan jalan diameter pipa yang ada dievaporator relatif lebih besar jika dibandingkan dengan diameter pipa yang ada pada kondenser.

Dengan adanya perubahan kondisi refrigent dari fase cair ke fase uap maka untuk merubahnya dari fase cair ke refrigent fase uap maka proses ini membutuhkan energi yaitu energi penguapan, dalam hal ini energi yang dipergunakan adalah energi yang berada di dalam substansi yang akan didinginkan.

Dengan diambilnya energi yang diambil dalam substansi yang akan didinginkan maka enthalpi [*] substansi yang akan didinginkan akan menjadi turun, dengan turunnya enthalpi maka temperatur dari substansi yang akan didinginkan akan menjadi turun. Proses ini akan berubah terus-menerus sampai terjadi pendinginan yang sesuai dengan keinginan.
Dengan adanya mesin pendingin listrik ini maka untuk mendinginkan atau menurunkan temperatur suatu substansi dapat dengan mudah dilakukan.

Perlu diketahui :
Kunci utama dari AC adalah refrigerant, yang umumnya adalah fluorocarbon [**], yang mengalir dalam sistem, menjadi cairan dan melepaskan panas saat dipompa (diberi tekanan), dan menjadi gas dan menyerap panas ketika tekanan dikurangi. Mekanisme berubahnya refrigerant menjadi cairan lalu gas dengan memberi atau mengurangi tekanan terbagi mejadi dua area: sebuah penyaring udara, kipas, dan cooling coil (kumparan pendingin) yang ada pada sisi ruangan dan sebuah kompresor (pompa), condenser coil (kumparan penukar panas), dan kipas pada jendela luar.

Udara panas dari ruangan melewati filter, menuju ke cooling coil yang berisi cairan refrigerant yang dingin, sehingga udara menjadi dingin, lalu melalui teralis/kisi-kisi kembali ke dalam ruangan. Pada kompresor, gas refrigerant dari cooling coil lalu dipanaskan dengan cara pengompresan. Pada condenser coil, refrigerant melepaskan panas dan menjadi cairan, yang tersirkulasi kembali ke cooling coil. Sebuah thermostat [***] mengontrol motor kompresor untuk mengatur suhu ruangan.


[*] Entalphi adalah istilah dalam termodinamika yang menyatakan jumlah energi internal dari suatu sistem termodinamika ditambah energi yang digunakan untuk melakukan kerja.

[**] Fluorocarbon adalah senyawa organik yang mengandung 1 atau lebih atom Fluorine. Lebih dari 100 fluorocarbon yang telah ditemukan. Kelompok Freon dari fluorocarbon terdiri dari Freon-11 (CCl3F) yang digunakan sebagai bahan aerosol, dan Freon-12 (CCl2F2), umumnya digunakan sebagai bahan refrigerant. Saat ini, freon dianggap sebagai salah satu penyebab lapisan Ozon Bumi menajdi lubang dan menyebabkan sinar UV masuk. Walaupun, hal tersebut belum terbukti sepenuhnya, produksi fluorocarbon mulai dikurangi.

[***] Thermostat pada AC beroperasi dengan menggunakan
lempeng bimetal yang peka terhadap perubahan suhu ruangan. Lempeng ini terbuat dari 2 metal yang memiliki koefisien pemuaian yang berbeda. Ketika temperatur naik, metal terluar memuai lebih dahulu, sehingga lempeng membengkok dan akhirnya menyentuh sirkuit listrik yang menyebabkan motor AC aktif/jalan.

Sistem AC –> Air + Udara Dingin (kering)

Sistem AC –> Air + Udara Dingin (kering)….tentu anda bingung dengan judul tersebut. Sebenarnya begini : Kenapa AC (sistem AC) bisa mengeluarkan air [melalui pipa pembuangan] dan udara dingin (kering lagi) ke dalam ruangan? Sebenarnya tidak terlalu sulit untuk menjawab persoalan tersebut, asal anda sudah mengetahui cara kerja sistem ac ruangan.

AC mengeluarkan Air
Seperti sudah kita ketahui bahwa kandungan udara atmosfer terdiri dari 20.9% O2 (Oksigen), 79% N2 (Nitrogen –>sifatnya dingin), sisanya CO2 (karbondioksida) dan gas yang lainnya. Di dalam atmosfer juga terdapat kandungan molekul2 air (H2O), kita bisa mengukur kandungan air tersebut dengan alat dewpoint meter. Semakin tinggi derajat pengukuran berarti semakin banyak kandungan molekul air nya.

Ketika udara melewati coil pendingin terjadi penurunan suhu. Pada proses pendinginan ini kerapatan molekul2 air tsb menjadi sangat rapat dan menjadi terkondensasi atau membentuk menjadi air. Karena berat air menjadi lebih besar dari udara maka air terpisah ke bawah dan dialirkan menuju selang pembuangan, biasanya di bungkus jadi satu dengan pipa freon kemudian di buang agar menghindari kerusakan pada unit pendingin atau indoor. Jika saluran pembuangan tersumbat karena kotoran, maka air ini akan keluar melalui indoor AC.

AC mengeluarkan udara dingin (kering)
Karena udara mengalami konsensasi di dalam sistem AC, maka udara yang keluar dari indoor mengalami penurunan kadar molekul air atau yang disebut udara kering. Inilah yang keluar dari sistem AC ke dalam ruangan.

Rabu, 22 Juni 2011

Hal yang perlu diperhatikan bagi pengguna AC

Tahukah Anda? Sebelum memutuskan membeli atau memasang AC, anda perlu mempertimbangkan beberapa hal berikut agar AC tersebut bisa berfungsi maksimal dan efisien.

Penggunaan atau fungsi ruang

Penggunaan ruang berpengaruh terhadap suhu ruangan karena pada dasarnya manusia yang mengisi suatu ruangan mengeluarkan kalori yang cukup tinggi. Kamar tidur yang hanya diisi dua orang berbeda dengan ruang keluarga yang frekwensi keluar masuk penghuninya cukup tinggi. Semakin banyak pengguna maka semakin besar daya AC yang dibutuhkan.

Ukuran Ruangan

Ukuran ruangan menentukan berapa banyak BTU (british thermal unit) atau kecepatan pendinginan. BTU adalah kecepatan pendinginan untuk ruangan satu meter persegi dengan tinggi standar (umumnya tiga meter). Semakin besar satu ruangan tentunya akan semakin besar pula BTU yang dibutuhkan.

Beban pendinginan

Beban pendinginan berasal dari dalam ruangan (internal heat gain). Misalnya dari jumlah penghuni yang nantinya akan berada di ruangan AC. Selain itu juga penggunaan penerangan, seperti lampu. Beberapa jenis lampu mengeluarkan panas yang tinggi, artinya anda juga harus memilih AC dengan daya yang lebih tinggi. Selain dari dalam, beban pendinginan juga berasal dari luar. Seperti cahaya matahari yang mengeluarkan energi panas melalui dinding, atap atau jendela.

Banyaknya jendela kaca

Saat ini banyak rumah yang mempunyai jendela kaca atau menggunakan blok kaca (glass block). Apabila ruangan anda menggunakan kaca sebanyak 70% atau lebih, sebaiknya gunakan kaca film yang dapat menahan sinar ultraviolet untuk mengurangi beban pendinginan.

Penempatan AC

Untuk jenis AC split, anda harus memikirkan penempatan unit indoor dan outdoor atau kompresor. Pemasangan unit indoor perlu memperhatikan arus angin (air flow) dari blower AC. Penentuan arus angin atau hembusan yang tepat membuat udara yang dikeluarkan lebih merata dan tidak hanya berkumpul di satu titik.

Perhatikan juga perabotan yang ada di dalam ruangan. Jangan sampai arah angin terhalang. Selain itu, usahakan arus angin tidak mengenai pengguna secara langsung. Terpaan angin dingin secara terus menerus dapat berakibat buruk bagi kesehatan. Usahakan mengarahkan swing ke bagian atas kepala karena udara yang dikeluarkan AC mempunyai berat jenis yang lebih berat dari udara.

Penempatan kompresor juga perlu diperhatikan. Letakkan kompresor di tempat dengan sirkulasi udara yang cukup, ada tempat untuk udara masuk dan udara keluar, dan terlindung dari hujan. Untuk AC ukuran 1 PK, jarak yang aman antara unit indoor dengan kompresor berkisar antara 5-7 meter. Jika memasang AC lebih dari satu, hindari peletakkan kompresor secara berhadapan dengan kompresor lain. Sebaiknya letakkan sejajar sehingga sirkulasi udara tidak terganggu. Agar lebih afdol lagi, ada baiknya anda tahu cara kerja AC.

Sesuaikan Daya Pendingin AC (BTU/hr – PK) dengan ruangan, caranya?

Tentu Anda bingung bagaimana cara memilih AC untuk ruangan Anda? Ada 3 faktor yang perlu diperhatikan yakni daya pendinginan AC (BTU/h – British Thermal Unit per hour), daya listrik (watt), dan PK kompresor. Sebagian dari kita mungkin lebih mengenal angka PK (Paard Kracht/Daya Kuda/Horse Power (HP)) pada AC. Sebenarnya PK itu adalah satuan daya pada kompresor AC bukan daya pendingin AC. Namun PK lebih dikenal ketimbang BTU/hr di masyarakat awam termasuk para teknisi kami dalam service AC di Pekanbaru. Terus bagaimana cara menghitung dan menyesuaikan daya pendingin AC dengan ruangan Anda? Untuk menyiasatinya, maka kita konversi dulu PK – BTU/hr – luas ruangan (m2).
1 PK = 9.000-10.000 BTU/h
1 m2 = 600 BTU/h
3 m = 10 kaki —> 1 m = 3.33 kaki
Daya Pendingin AC berdasarkan PK :
AC ½ PK = ±5.000 BTU/h
AC ¾ PK = ± 7.000 BTU/h
AC 1 PK = ± 9.000 BTU/h
AC 1½ PK = ±12.000 BTU/h
AC 2 PK = ±18.000 BTU/h
Kemudian ada rumus untuk menghitung
(W x H x I x L x E) / 60 = kebutuhan BTU
W = panjang ruang (dalam feet)
H = tinggi ruang (dalam feet)
I = nilai 10 jika ruang berinsulasi (berada di lantai bawah, atau berhimpit dengan ruang lain). Nilai 18 jika ruang tidak berinsulasi (di lantai atas).
L = lebar ruang (dalam feet)
E = nilai 16 jika dinding terpanjang menghadap utara; nilai 17 jika menghadap timur; nilai 18 jika menghadap selatan; dan nilai 20 jika menghadap barat.
Misal :
Ruang berukuran 3mx6m atau (10 kaki x 20 kaki), tinggi ruangan 3m (10 kaki) tidak berinsulasi, dinding panjang menghadap ke timur. Kebutuhan BTU = (10 x 20 x 18 x 10 x 17) / 60 = 10.200 BTU alias cukup dengan AC 1 PK.